Cari

Tampilkan postingan dengan label kisah bijak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisah bijak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Mei 2013

Memperingati Waisak di Candi Borobudur


Perayaan Hari Waisak di Indonesia mengikuti keputusan WFB. Secara tradisional dipusatkan secara nasional di komplek Candi BorobudurMagelangJawa Tengah.
Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok adalah sebagai berikut:
  1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/bhiksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
Selain tiga upacara pokok tadi dilakukan pula pradaksina, pawai, serta acara kesenian.

Baca Artikel Terkait : Memperingati Tri Suci Waisak

Memperingati Tri Suci Waisak


Waisak atau Waisaka (Pali; Sanskrit: Vaiśākha वैशाख) merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.  Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".
Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :
1.    Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
2.    Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
3.    Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei.
Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

Dalam tradisi Buddhis Mahayana, hari ini berasal dari nama bahasa Sanskerta, वैशाख (Vaiśākha), dan berasal dari variannya. Vesākha dikenal dengan nama Vesak atau Wesak (衛塞節) dalam bahasa Sinhala.

Baca artikel terkait : Memperingati Waisak di Candi Borobudur. 

Senin, 29 April 2013

Kisah Bijak - " Babi "


Zhang San sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk barang.

Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!” Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Kamu sendiri yang babi!”

Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.

Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang lain, hal tersebut akan menyebabkan kerugian Anda, juga membuat orang lain terhina.



Kisah Bijak - Kura-kura Yang Malang




Pada adegan dongeng  di pipi tangga Candi Mendut dikisahkan: Pada masa lalu para binatang yang hidup di Bumi menjalin persahabatan sangat akrab, termasuk di antaranya pasangan dua ekor bangau dengan seekor kura-kura yang hidup di sebuah telaga berlimpah air.
Namun, ... ketenteraman itu terusik akibat terjadi perubahan iklim, dengan datangnya musim kemarau berkepanjangan. Akibatnya, air telaga segera mengering. Seluruh kehidupan yang di dalam dan sekitar telaga pun terancam.

KIsah Bijak - Kepiting Yang Pemarah


Ketika air laut sedang surut, banyak anak menangkap kepiting kecil di tepi Pantai Belawan, Sumatera Utara. 
Anak-anak itu memegang setangkai kayu pendek dengan seutas tali pancing pendek. 
Sebuah batu atau kayu yang sangat kecil diikatkan di ujung tali pancing. 

Mereka menyentuhkannya kepada kepiting yang sedang mengintip dari rongga-rongga pasir yang kering. 
Biasanya kepiting itu akan marah, lalu menjepit batu atau kayu kecil itu. Itulah saat yang ditunggu anak-anak itu.
Mereka menarik kayunya dan memasukkan kepiting itu ke dalam ember atau wadah penampung lainnya.
Kepiting itu akan menjadi mainan mereka atau kemudian dijual seharga Rp500,- kepada anak lain.

Amarah telah mencelakakan si kepiting.

Banyak hal yang dapat memancing amarah kita dan menguras persediaan kesabaran kita. Dan kemarahan itu seringkali membuat seseorang bertindak dengan tidak bijaksana.

Ketika kita marah, emosi negatif akan mendominasi perasaan kita dan menuntut pelampiasan yang sepadan.
Ketika melampiaskannya, mungkin kita merasakan kepuasan sesaat, namun setelah itu kita dirundung oleh penyesalan dan rasa bersalah. Kadang-kadang, amarah bahkan bisa mencelakakan kita.

Untuk dapat meredam amarah, kita perlu melatih dan memelihara kesabaran.

Bukan berarti kita tidak boleh marah, namun emosi kita semestinya tidak lekas terpancing.

Kita juga perlu belajar untuk marah pada saat yang tepat dan memberikan respon dengan cara yang benar sehingga kita tidak perlu menyesalinya kemudian.


Adsense Indonesia

Ad
Ad
Ad

SAMSUNG Galaxy Camera GC100 [EK-GC100ZWAXSE] - WhiteSAMSUNG Galaxy Camera GC100 [EK-GC100ZWAXSE] 1/2.3-inch BSI CMOS, 16.0 Megapixels, 21x Optical Zoom, MicroSD/SDXC Card Slot, 8gb Internal Memory, 4.8" TFT HD Super Clear LCD, 3G, GPS, Wi-Fi, 1.4 GHz CPU, Quad Core Application Processor, Android 4.1 Jellybean