Cari

Senin, 29 April 2013

KIsah Bijak - Kepiting Yang Pemarah


Ketika air laut sedang surut, banyak anak menangkap kepiting kecil di tepi Pantai Belawan, Sumatera Utara. 
Anak-anak itu memegang setangkai kayu pendek dengan seutas tali pancing pendek. 
Sebuah batu atau kayu yang sangat kecil diikatkan di ujung tali pancing. 

Mereka menyentuhkannya kepada kepiting yang sedang mengintip dari rongga-rongga pasir yang kering. 
Biasanya kepiting itu akan marah, lalu menjepit batu atau kayu kecil itu. Itulah saat yang ditunggu anak-anak itu.
Mereka menarik kayunya dan memasukkan kepiting itu ke dalam ember atau wadah penampung lainnya.
Kepiting itu akan menjadi mainan mereka atau kemudian dijual seharga Rp500,- kepada anak lain.

Amarah telah mencelakakan si kepiting.

Banyak hal yang dapat memancing amarah kita dan menguras persediaan kesabaran kita. Dan kemarahan itu seringkali membuat seseorang bertindak dengan tidak bijaksana.

Ketika kita marah, emosi negatif akan mendominasi perasaan kita dan menuntut pelampiasan yang sepadan.
Ketika melampiaskannya, mungkin kita merasakan kepuasan sesaat, namun setelah itu kita dirundung oleh penyesalan dan rasa bersalah. Kadang-kadang, amarah bahkan bisa mencelakakan kita.

Untuk dapat meredam amarah, kita perlu melatih dan memelihara kesabaran.

Bukan berarti kita tidak boleh marah, namun emosi kita semestinya tidak lekas terpancing.

Kita juga perlu belajar untuk marah pada saat yang tepat dan memberikan respon dengan cara yang benar sehingga kita tidak perlu menyesalinya kemudian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adsense Indonesia

Ad
Ad
Ad

SAMSUNG Galaxy Camera GC100 [EK-GC100ZWAXSE] - WhiteSAMSUNG Galaxy Camera GC100 [EK-GC100ZWAXSE] 1/2.3-inch BSI CMOS, 16.0 Megapixels, 21x Optical Zoom, MicroSD/SDXC Card Slot, 8gb Internal Memory, 4.8" TFT HD Super Clear LCD, 3G, GPS, Wi-Fi, 1.4 GHz CPU, Quad Core Application Processor, Android 4.1 Jellybean